Selasa, 05 Juli 2011

Wah Ideal Banget ! Jika Jalankan Amar Ma'ruf Nahi Munkar



Nama dengan pangglian Din di belakang makin popular. Bukan karena Salaudin yang menyanyikan lagu berjudul Udin Sedunia, namun yang paling menghebohkan kasus Nazaruddin yang ngacir ke negeri kepala Singa serta Syafarudin, seorang Hakim yang diringkus KPK. Sebelumnya juga heboh dengan nama Nurdin M Top. Bagi keluarga besar RNI juga tak kurang menggemparkan kasus rekan sekerja Nasrudin. “udin yang pertama, namanya Awaludin”“Udin yang suka di kamar, namanya Kamarudin”“Udin yang hidup di jalanan, namanya Jalaludin”“Udin penggembala, namanya Sapiudin”“Udin Udin, namamu norak tapi terkenal”“Udin Udin, walaupun norak banyak yang sukahahahaha..”
Tulisan ini bukan berarti mau mengolok-olok nama Udin, namun rasa prihatin atas kejadian bangsa yang kebetulan nama belakangnya udin. Siapapun namanya tidak penting, yang penting adalah perilaku. Rasullullah SAW menegaskan yang menjadi pembeda kualitas manusia bukan pada tahta, harta dan kekuasaannya, namun dari kualitas manfaat dan takwanya. Kegaduhan yang terjadi pada bangsa ini bukan dari bom yang membinasakan manusia tapi dari korupsi yang meludeskan bangsa. Karena korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), walaupun ada sedikit kemajuan, Indonesia jauh tertinggal dari negeri tetangga. Bahkan, Vietnam yang dulu kesejahteraannya jauh dari kita, sekarang telah menyamai. Jadi, apa yang harus kita perbuat? Menonton saja atau berbuat sesuatu walau hanya sebutir pasir di pantai? Itu pilihan Anda. Namun yang terbaik adalah alternative kedua. Lalu caranya seperti apa? Coba simak dalil sebagai berikut :
Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah manusia mengerjakan yang baik dan cegahlah mereka dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” [Luqman 17]
Jika kita tidak mau melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar, maka Allah akan menyiksa kita dengan pemimpin yang zhalim dan menindas kita dan tidak mengabulkan segala doa kita:
Hendaklah kamu beramar ma’ruf (menyuruh berbuat baik) dan bernahi mungkar (melarang berbuat jahat). Kalau tidak, maka Allah akan menguasakan atasmu orang-orang yang paling jahat di antara kamu, kemudian orang-orang yang baik-baik di antara kamu berdo’a dan tidak dikabulkan (do’a mereka). (HR. Abu Zar)
Amar Ma'ruf Nahi Munkar dilakukan sesuai kemampuan. Yaitu dengan tangan/kekuasaan jika dia adalah penguasa/punya jabatan. Dengan lisan/tulisan jika dia adalah jurnalis atau intelektual. Atau minimal membencinya dalam hati atas kemungkaran yang ada. Ini adalah selemah-lemah iman (Hadits).
Inilah sikap kita idealnya. (BA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar