Selasa, 20 Oktober 2009

Mengelola Perilaku Saat Naik Jabatan


Banyak rekan-rekan di kantor yang berpendapat, teman-temannya mengalami banyak perubahan setelah menempati posisi penting di perusahaannya. Peribahasa ”seperti kacang lupa kulitnya”. Dalam menjalani hidup dan kehidupan, kita akan menemukan berbagai bentuk ujian. Kenaikan pangkat dan jabatan adalah ujian. Pangkat dan jabatan adalah amanah. Bukankah, Allah SWT berfirman bahwa atas izinNya, Dia memberikan kekuasaan dan dengan izinNya pula, Allah SWT merengut jabatan. Dalam bulan terakhir ini, beberapa rekan mendapat promosi jabatan, sebaliknya rekan yang lainnya harus rela bergantian dengan jabatan. baru. Apabila tidak smart dalam mengelola hati dan pikiran maka yang promosi menjadi sombong sedangkan yang demosi menjadi frustasi. Agar kita selamat dalam mengelola perilaku, berikut adalah tips yang kami dapatkan dari berbagai sumber :

Mengingat Allah
Harta dan jabatan adalah ujian. Dengan harta kita mampu mendekatkan diri kepada Allah. Bahkah, pintu khusus di surga disediakan bagi orang-orang kaya yang digunakan di jalan Allah. Dia bersedekah, berzakat, menolong dengan hartanya.

Titipan Allah
Ingatlah kekayaan dan jabatan adalah titipan Allah. Yang namanya titipan adalah bukan milik kita, kita perlu menjaga dan kemudian dikembalikan apabila diminta kembali oleh sang pemilik. Allah memberikan kekuasaan kepada yang dia kehendaki dan Allah juga mencabut kekuasaan yang dia kehendaki.

Ingat Akhirat
Ingatlah manusia berada dalam kerugian. Dikatakan rugi karena dunia pada akhirnya tidak bisa menghantarkannya pada kesuksesan memperoleh kebahagiaan di akhirat. Percuma, kebahagiaan terhenti di dunia saja. Allah berfirman dalam Q.S. Asy-syuraa: 20,

Membelanjakan harta di jalan Allah
Dunia ini penting, harta, jabatan dan kekayaan juga penting. Namun itu hanya bersifat fana. Apabila usia rata-rata orang Indonesia yaitu 60 tahun, Mumpung masih hidup dan diberikan titipan harta. Mari belanjakan di jalan Allah, jangan sampai kita menyesal di hari kemudian.
Rekan-rekan, untuk menjadi orang yang disukai Allah, mari kita picu diri kita dengan ikhtiar segigih mungkin. Mudah-mudahan kita termasuk orang yang kaya nan soleh. Amin (BA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar